ketika pasir itu kau genggam, maka pasir itu akan semakin hilang
cara menjaga pasir yang paling tepat adalah dengan menengadahkan kedua tangan dan menopang pasir itu
walaupun terkadang, pasir itu juga hilang sedikit demi sedikit karena hembusan angin
tetapi hembusan angin yang tidak diinginkan itu jauh lebih indah daripada sebuah paksaan
tapi sekarang yang indah sudah tak lagi menjadi indah
yang hangat sekarang sudah menjadi biasa, bahkan dingin
kenapa dimensi waktu begitu jahat
selalu berjalan tanpa bisa sekalipun terulang
atau,
mungkinkah ada ketika waktu yang tepat tidak diimbangi dengan tindakan yang tepat?
atau mungkin aku yang terlalu bodoh?
entah apa yang kupikirkan
antara adanya hal yang membuatku begitu takut atau sejatinya aku memang pengecut
....
ketika harapan menjadi kenyataan, harusnya hati menjadi senang
tapi bagaimana jika harapan kita itu salah?
mungkin aku punya segudang cerita
dari cerita yang belum menjadi cerita
semoga waktu kembali bersahabat
dan menciptakan kesempatan di saat yang tepat
dan tak akan ku sia-siakan lagi untuk mengambil langkah yang tepat
source : web |
duh, galaunya :3
BalasHapusopo to dha wkwk
Hapus